BERITA TERBARU HARI INI – Hobi Mengunyah Es Batu? Hati-Hati Terkena Pagophagia. Saat cuaca sedang terik dan panas, rasanya minum minuman dingin dengan es batu pastinya terasa menyegarkan tenggorokan. Terlebih setelah itu, beberapa orang akan mengunyah es batu untuk melepas dahaga mereka. Apakah Anda termasuk salah satunya?
Melansir dari Calm Sage, Jumat (22/11/2024), secara ilmiah keinginan untuk makan es batu biasanya berhubungan dengan kekurangan zat besi atau kalium. Namun, tahukah Anda bahwa secara psikologis hal tersebut secara kompulsif dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental Anda?
Ya, kondisi ini disebut juga dengan pagophagia yang menyebabkan orang menginginkan dan mengunyah es secara kompulsif. Bisa dibilang, pagophagia adalah jenis pica (Problem Identification and Corrective Action) yang merupakan gangguan makan.
Pica melibatkan keinginan dan makan barang-barang yang tidak mengandung nilai gizi atau tidak dianggap sebagai makanan. Misalnya, orang yang menginginkan dan makan pasir atau kapur mungkin didiagnosis dengan pica. Jika Anda menginginkan dan makan es sesekali, Anda harus tahu bahwa tidak normal untuk terlibat dalam kebiasaan seperti itu.
Seseorang yang secara kompulsif menginginkan dan makan es didiagnosis dengan pagophagia. Dalam artikel ini, kita akan memahami lebih lengkap tentang pagophagia.
Seperti mengenai gejalanya, penyebabnya, efek sampingnya dan masih banyak lagi yang lainnya. Hal ini tentunya untuk menjaga kesehatan dan apa saja yang mesti Anda lakukan untuk mengatasi kebiasaan kurang baik ini. Yuk, baca sampai habis!
Gejala dari Pagophagia
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kompulsi merupakan salah satu tanda atau gejala penting dari pagophagia. Keinginan untuk makan es secara kompulsif dan terus-menerus dalam waktu lama merupakan salah satu gejala terbesar yang harus dikenali dari pagophagia.
Dalam kondisi ini, seseorang tidak hanya menginginkan es batu tetapi juga menginginkan frosting di dalam freezer, minum minuman dingin, dan makan es batu langsung dari freezer. Pagophagia yang terkait dengan pica juga dapat disebabkan oleh adanya kondisi kesehatan mental seperti gangguan spektrum autisme, skizofrenia, dan disabilitas intelektual.
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala pagophagia lainnya:
- Sakit kepala
- Kulit kering
- Kelelahan
- Depresi
- Pusing
- Detak jantung cepat
- Lidah sakit
- Nafsu makan buruk
Penyebab Pagophagia
Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada penyebab pasti yang diketahui di balik perkembangan pagophagia. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh berbagai alasan, seperti:
1. Kekurangan Zat Besi
Karena kekurangan zat besi dalam tubuh atau anemia, orang cenderung makan es. Gejala kekurangan zat besi seperti lemas, kulit pucat, lidah bengkak, dan kelelahan dapat membuat orang menginginkan es.
Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan pagophagia karena memberikan kelegaan untuk gejala seperti lidah bengkak, kelelahan, dan lainnya.
2. Gangguan kejiwaan
Gangguan kejiwaan seperti autism spectrum disorder (ASD), skizofrenia, dan obsessive-compulsive disorder (OCD) dapat menyebabkan pagophagia. Penelitian menunjukkan bahwa kompulsi yang terkait dengan pagophagia juga dapat berkembang sebagai respons terhadap obsesi.
Beberapa orang mungkin juga makan es sebagai respons terhadap situasi yang membuat stres atau cemas.
Selain itu, kehamilan juga dapat dikaitkan dengan perkembangan pagophagia. Penelitian menunjukkan bahwa wanita hamil biasanya menginginkan es selama masa kehamilan dan keinginan tersebut biasanya hilang setelah melahirkan.