BERITA TERBARU HARI INI – Roller Coaster Hasil Tim Asuhan Alex Pastoor: Pernah Menang 8-1 dan Kalah 0-7. Alex Pastoor menjadi sosok paling berpengalaman pada tim kepelatihan timnas Indonesia yang baru. Mulai bekerja di level profesional bersama Excelsior pada 2009, sudah ada enam klub yang ditanganinya.
Deputi Patrick Kluivert bersama Denny Landzaat di timnas Indonesia itu sukses membawa tiga klub promosi ke kasta tertinggi sistem kompetisi sepak bola Belanda alias Eredivisie. Dia melakukannya bersama Excelsior (2010), Sparta Rotterdam (2016), dan Almere City (2023).
Meski begitu, Alex Pastoor juga memiliki noda dalam rapor. Dia jadi pelatih yang kehilangan pekerjaan paling dini pada awal musim Eredivisie.
Di luar fakta-fakta tersebut, ada statistik lain yang layak disorot dalam karier Pastoor. Salah satunya menyangkut kemenangan dan kekalahan terbesar tim asuhannya.
Pastoor menderita hasil positif terbesar dengan selisih tujuh gol. Dia merasakannya dua kali, bersama SCR Altach dan Almere City.
Pada 17 Oktober 2020, Altach membungkam SV Seekirchen 0-7 di babak kedua Piala Austria. Pastoor mengulang catatan itu kala Almere City menyikat OJC Rosmalen 8-1 di putaran pertama Piala Belanda, 31 Oktober 2023.
Setelah itu, Sparta membukukan tiga kemenangan 6-0 bersama Pastoor. Seluruhnya terjadi di Eerste Divisie atau Divisi II melawan Ajax Amsterdam B (25 Januari 2015), Roda JC Kerkrade (6 April 2015), dan MVV Maastricht (18 Desember 2015).
Kekalahan Tertelak di Karier Alex Pastoor
Selain berkali-kali pesta gol, Pastoor tentunya juga pernah menderita kekalahan telak. Hasil minor terburuknya dicatat di Sparta, saat takluk 0-7 dari rival sekota Feyenoord (17 Desember 2017) pada Eredivisie.
Di SCR Altach, Pastoor tumbang 0-6 melawan Red Bull Salzburg (5 Oktober 2019) pada Bundesliga Austria. Setelahnya tim asuhan Pastoor menyerah 1-6 di tiga kesempatan.
Feyenoord kembali memberi mimpi buruk dengan dua kali melakukannya ke Sparta (4 Desember 2016) dan Almere City (27 Agustus 2023) yang dipimpin Pastoor. Sementara skor 1-6 lainnya dirasakan bersama NEC (19 Agustus 2012) versus Ajax. Seluruh nestapa tersebut terjadi di Eredivisie.