BERITA TERBARU HARI INI – Apakah Anggur Shine Muscat Berbahaya? Simak Temuan Terkini dan Tips Memilih Anggur yang Sehat. Anggur Shine Muscat telah menjadi primadona baru di kalangan pencinta buah premium. Dengan rasanya yang manis, tekstur renyah, dan tampilan yang menawan, tidak mengherankan jika anggur ini semakin populer di berbagai negara Asia. Namun, di balik kelezatan dan popularitasnya, muncul kekhawatiran serius terkait kandungan residu pestisida berbahaya dalam anggur Shine Muscat yang beredar di pasaran.
Temuan terbaru dari Thailand Pesticide Alert Network (Thai-PAN) pada Oktober 2024 telah memicu keresahan di berbagai negara Asia. Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa 23 dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang dijual di Bangkok dan sekitarnya mengandung residu pestisida melebihi batas aman yang ditetapkan. Penemuan ini kemudian memicu beberapa negara tetangga, termasuk Malaysia, untuk melakukan penyelidikan serupa.
Meskipun anggur Shine Muscat telah menjadi buah impor favorit dengan harga premium mencapai Rp1-1,6 juta per kilogram, keamanan konsumsinya kini dipertanyakan. Mari kita telusuri lebih dalam tentang temuan ini dan apa yang perlu Anda ketahui sebelum membeli anggur Shine Muscat, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (29/10/2024).
Manfaat dan Keunggulan Anggur Shine Muscat
Sebelum munculnya kekhawatiran terkait kandungan pestisida, anggur Shine Muscat telah dikenal luas karena berbagai manfaat dan keunggulannya. Varietas anggur yang pertama kali dikembangkan di Jepang pada tahun 1988 ini menawarkan kombinasi unik antara nilai gizi dan pengalaman kuliner yang istimewa.
Dari segi nutrisi, anggur Shine Muscat mengandung berbagai komponen yang bermanfaat bagi kesehatan. Buah ini kaya akan antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Kandungan resveratrol yang tinggi berkontribusi pada kesehatan jantung dan pembuluh darah. Dengan kalori yang relatif rendah, anggur ini menjadi pilihan camilan sehat bagi mereka yang sedang menjaga berat badan.
Keistimewaan anggur Shine Muscat juga terletak pada karakteristik fisiknya yang sempurna. Berbeda dengan varietas anggur lainnya, Shine Muscat tidak memiliki biji, memberikan kenyamanan lebih saat dikonsumsi. Teksturnya yang renyah dengan daging buah yang padat menciptakan sensasi makan yang menyenangkan. Kulit buahnya yang tipis namun kuat melindungi daging buah dengan baik, sekaligus mudah dikonsumsi tanpa menimbulkan rasa pahit.
Rasa manis yang khas menjadi daya tarik utama anggur Shine Muscat. Tingkat kemanisannya yang seimbang, tanpa keasaman yang berlebih, menjadikannya favorit di berbagai kalangan, termasuk anak-anak dan lansia. Aroma buah yang harum dan menyegarkan menambah nilai plus pada pengalaman mengonsumsi anggur premium ini.
Selain dikonsumsi langsung, anggur Shine Muscat juga sering digunakan dalam berbagai hidangan. Para chef memanfaatkan buah ini sebagai bahan garnish untuk dessert mewah, komponen dalam salad buah premium, atau bahkan diolah menjadi jus dan sorbet yang menyegarkan. Keberagaman penggunaan ini menunjukkan fleksibilitas anggur Shine Muscat dalam dunia kuliner.
Temuan Mengkhawatirkan dari Penelitian Thai-PAN
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Thailand Pesticide Alert Network (Thai-PAN) mengungkap temuan yang sangat mengkhawatirkan terkait kandungan pestisida dalam anggur Shine Muscat. Pengujian dilakukan oleh laboratorium terakreditasi ISO 17025 terhadap 24 sampel yang dikumpulkan dari berbagai lokasi penjualan di Bangkok dan sekitarnya pada awal Oktober 2024. Harga sampel yang diuji bervariasi mulai dari 100 hingga 699 baht per kilogram, menunjukkan bahwa masalah ini terjadi di berbagai tingkat harga.
Hasil Pengujian Laboratorium
Dalam penelitian ini, ditemukan total 50 jenis residu berbahaya yang terkandung dalam sampel anggur Shine Muscat. Dari jumlah tersebut, 26 jenis termasuk dalam kategori bahan kimia berbahaya tipe 3, sementara dua jenis lainnya, yaitu Chlorpyrifos dan Endrin aldehyde, merupakan bahan kimia tipe 4 yang bahkan telah dilarang penggunaannya di Thailand. Yang lebih mengkhawatirkan, 22 jenis bahan kimia yang ditemukan belum terdaftar dalam regulasi Thailand, termasuk di antaranya Triasulfuron, Cyflumetofen, Chlorantraniliprole, Flonicamid, Etoxazole, dan Spirotetramat.
Lebih lanjut, penelitian mengungkap bahwa 74% dari residu yang ditemukan merupakan pestisida sistemik yang memiliki karakteristik khusus. Jenis pestisida ini tidak hanya menempel di permukaan, tetapi telah terakumulasi dalam jaringan anggur, membuatnya sangat sulit untuk dihilangkan melalui proses pencucian biasa. Hal ini menambah tingkat risiko bagi konsumen karena metode pembersihan konvensional mungkin tidak efektif untuk menghilangkan kontaminan tersebut.
Tingkat kontaminasi yang ditemukan juga sangat signifikan, di mana setiap sampel yang diuji mengandung antara 7 hingga 18 jenis residu beracun. Yang lebih mengejutkan, 23 dari 24 sampel yang diuji menunjukkan kandungan 1 hingga 6 jenis bahan kimia berbahaya yang melebihi batas legal yang ditetapkan. Temuan ini mengindikasikan bahwa hampir seluruh sampel yang diuji tidak memenuhi standar keamanan pangan yang berlaku.
Respons dan Tindakan Berbagai Negara
Temuan mengejutkan tentang kandungan berbahaya dalam anggur Shine Muscat telah memicu respons serius dari berbagai negara di Asia. Setiap negara menunjukkan tingkat kewaspadaan yang berbeda dan mengambil pendekatan yang disesuaikan dengan sistem keamanan pangan mereka masing-masing. Beberapa negara segera mengambil tindakan pencegahan, sementara yang lain melakukan evaluasi mendalam terhadap sistem pengawasan yang sudah berjalan.
Thailand
Thailand, sebagai negara pertama yang mengungkap masalah ini, mengambil langkah-langkah yang tegas dan proaktif. Jaringan Peringatan Pestisida Thailand tidak hanya mengeluarkan peringatan resmi, tetapi juga mengambil inisiatif untuk mendorong perubahan sistemik dalam pengawasan produk impor. Mereka secara aktif mendesak Kementerian Kesehatan Masyarakat untuk mengambil tindakan konkret dan segera. Salah satu tuntutan utama mereka adalah pemberlakuan sistem pelabelan wajib yang mengharuskan importir dan distributor mencantumkan negara asal dengan jelas pada setiap produk anggur Shine Muscat yang diimpor. Langkah ini dianggap penting untuk meningkatkan transparansi dan memudahkan penelusuran jika terjadi masalah keamanan pangan.
Malaysia
Menanggapi temuan dari Thailand, pemerintah Malaysia mengambil pendekatan yang sistematis dan berbasis data. Kementerian Pertanian Malaysia segera merespon dengan melakukan serangkaian pemeriksaan khusus terhadap anggur Shine Muscat yang beredar di pasaran mereka. Dalam prosesnya, mereka melibatkan Institut Penelitian dan Pengembangan Pertanian untuk memastikan pengujian dilakukan dengan standar yang tinggi dan metodologi yang tepat.
Yang menarik, hasil pengawasan di Malaysia menunjukkan gambaran yang berbeda. Berdasarkan data pengujian selama empat tahun terakhir (2020 hingga September 2024), dari 234 sampel anggur yang dianalisis, hanya empat sampel yang tidak memenuhi standar maksimum residu yang diperbolehkan. Yang lebih penting lagi, tidak ada satupun dari sampel anggur Shine Muscat yang menunjukkan kandungan berbahaya melebihi batas yang ditetapkan. Meski demikian, pemerintah Malaysia tetap meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan pengawasan yang lebih ketat untuk setiap impor berikutnya. Mereka menegaskan bahwa konsinyasi berikutnya hanya akan diizinkan masuk ke negara tersebut jika terbukti bebas dari residu kimia yang melebihi batas yang diperbolehkan.